Thursday, February 14, 2013

Direndahkan, Mejejit Di Luar Dugaan

Pada awalnya Imam ath-Thahawi belajar kepada paman sekaligus gurunya, yakni Imam al-Muzanni. Cukup lama proses belajar mengajar hingga ada kata-kata vonis dari pamannya, “Demi Allah, kamu tidak berbakat (menjadi ulama).”

Kata-kata itu tidak membuat beliau menyerah. Seakan justru menjadi cambuk untuk membuktikan, bahwa beliau berbakat menjadi ulama. Beliau kemudian belajar pada ulama yang lain, terus belajar, menuntut ilmu dan menghafal al-Qur’an. Hingga beliau mencapai derajat yang tinggi dalam hal ilmu. Beliau menjadi tokoh sentral di kalangan madzhab Hanafi, mendapatkan gelar al-‘allamah, al-haafizh al-kabiir dan juga muhaddits ad-diyaar al-mishriyah wa faqiihuha, pakar hadits dan pakar fikih.

Saat beliau mengajar murid-muridnya dan melihat begitu banyaknya orang yang belajar kepada beliau, beliau teringat akan pamannya, lalu bergumam, “Semoga Allah merahmati Abu Ibrahim al-Muzanni, seandainya beliau masih hidup tentulah ia akan membayar kafarah untuk sumpahnya.” -karena sumpahnya yg keliru ketika memvonis beliau tidak berbakat, nyatanya, beliau bisa menjadi ulama-

(Qishshati fi hifzhil Qur'an, Syeikhah Muna Alu 'Ulaiwah)

"Jangan menyerah saat orang lain merendahkan diri kita, buktikan bahwa kita mampu meraih prestasi di luar dugaan".

Semoga Bermanfaat ....
Silahkan saudara-saudariku yang baik, yang mau share atau co-pas, dengan senang hati. Semoga bermanfaat. Semoga pula Allah Ta'ala berikan pahala kepada yang membaca, yang menulis, yang menyebarkan, yang mengajarkan dan yang mengamalkan… Aamiin, Aamiin, Aamiin ya Allah ya Rabbal’alamin …
 
Sumber : http://www.facebook.com/pages/Kisah-Kisah-Teladan-Islami-Penuh-Hikmah/156341124419814

0 komentar:

Post a Comment

Visitors